kegiatan-kegiatan OSIS
OSIS SMP SANTA MARIA 12-13 MEMBACAKAN PESAN SANTA ANGELA SAAT MOS
Paduan Suara untuk upacara pembukaan MOS
Para petugas upacara yang merupakan anggota OSIS SMP SANTA MARIA bersama pembina
SMP Santa Maria Surabaya
Rabu, 31 Oktober 2012
POJOK SISWA
Rasisme”
Seperti yang bisa kita lihat, rasisme telah muncul kembali, dan parahnya, kali ini dalam kalangan pelajar. Nah, kali ini saya akan membahas tentang rasisme, terutama dampaknya.
Sebelum kita bahas tentang rasisme, mari kita lihat dulu sebenarnya apa sih definisi RASISME
Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusiamenentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya.
Seperti yang bisa kalian lihat, Rasisme adalah salah satu bentuk pelecehan SARA, dan rasisme yang kuat berdampak fatal terhadap kehidupan, terutama hubungan sosial antar masyarakat. Rasisme telah menjadi faktor pendorong diskriminasi sosial, segregasi dan kekerasan rasial, termasuk genosida, di masa yang lalu. Sekarang (Di indonesia), rasisme hanya terlihat dari peperangan antar suku saja, tapi belakangan ini, telah muncul beberapa orang rasis terhadap AGAMA. Suku, Ras, Agama, antar bangsa, sekarang yang paling berbahaya pastinya Agama. karena di seluruh dunia, AGAMA adalah penyatu sekaligus pemisah, dan bersifat cukup global.
Rasisme bisa dilihat dari berbagai segi. Tingkah laku, seperti menjauhi, mengucilkan, membunuh, merampok yang tidak disukai. Ucapan, bukan hanya secara lisan, tapi terutama tertulis, dan tertulisnya di media massa (Koran, majalah, dll.) dan Jejaringan sosial (Facebook, Twitter, MySpace).
Menyikapi hal ini, kita sebagai pelajar tentunya harus sepenuhnya menghindarinya. Sulit sekali menghilangkan Rasisme setelah kita sudah mengalaminya, karena rasisme biasanya berdasar pada rasa benci, jijik, atau marah. Maka jagalah relasi terhadap sesama dengan baik, bergaulah dengan mereka yang beda suku, ras, atau agama, tapi hindarilah topik-topik tersebut saat berinteraksi. Dengan banyaknya interaksi terhadap berbagai macam orang, kita tentunya akan pelan pelan mengenal tradisi atau budaya mereka, yang sebenarnya baik.
Berikut sebuah artikel mengenai rasisme yang mulai muncul kembali: (oleh catatan harian Bimo)
Ini terjadi kurang lebih 9 hari yang lalu, tepatnya pada malam hari tanggal 7 Oktober 2011, setelah saya menghadiri acara Pasar Malam 2011 di Calgary.
Ketika itu saya membawa beberapa teman baik saya untuk ikut menghadiri acara Pasar Malam tersebut, dengan niatan agar mereka bisa mendapatkan kesan pertama yang baik tentang Indonesia melalui sajian kuliner dan budaya. Dua diantaranya berasal dari Korea Selatan, satu dari Tiongkok, dan satu lagi Chinese-Canadian. Jelas, kami tampak seperti segerombolan orang Asia.
Singkat cerita, setelah puas dengan acara Pasar Malam, kami berlekas pulang ke asrama. Kami ber-5 menunggu di sebuah halte bis. Waktu menunjukkan sekitar pukul 9 malam.
Tiba-tiba, sebuah mobil Hyundai warna putih berisi dua bule paruh baya melintas dan mengarah ke halte bis. Jendela samping dibuka, dan si bule pun berteriak seenaknya, “F**K YOU ASIANS!!!” sambil menodong jari tengahnya di hadapan kami ber-5.
Telinga panas dibuatnya. Ingin rasanya bule itu saya cekik lehernya sampai meminta ampun. Ingin rasanya mobil itu saya remuk dalam-dalam hingga menjadi besi rongsokan. Ingin. Tapi tidak saya lakukan. Tidak bisa saya lakukan.
Tidak cukup disitu, mobil itu memutar balik. Si bule memanjat keluar dari jendelanya, dan mengulangi hate speech nya dengan meneriakkan ungkapan yang sama, sambil tertawa terbahak-bahak. Kami ber-5 tahu diri, dan mendiamkan saja. Saya hanya berharap agar Tuhan berlaku adil bagi kita semua.
Sudah umum diketahui bahwa kondisi ekonomi di Amerika (termasuk Kanada) dan Eropa sedang tidak sehat. Periode 2009 – 2010 menjadi saksi begitu banyaknya warga Kanada dan Amerika Serikat yang diberhentikan dari pekerjaannya, mulai dari pelayan restoran, teller bank, sampai para insinyur dan eksekutif.
Bagi mereka (bule-bule) yang berpendidikan, PHK besar-besaran adalah imbas dari situasi ekonomi dunia yang sedang tidak baik. Bagi sebagian dari mereka yang kurang berpendidikan (sehingga berwawasan sempit), saya berasumsi bahwa mereka menganggap PHK besar-besaran tidak lain disebabkan oleh kehadiran para imigran (termasuk dari Asia) di Kanada.
Tentu tidak semua berpemikiran demikian. Masyarakat Kanada, ketimbang tetangga adidaya mereka, lebih menyadari bahwa masyarakat Kanada pada dasarnya adalah masyarakat imigran. Bule Kanada tidak hanya bermuasal dari para pengungsi Inggris, tetapi juga mereka yang lari dari negara-negara seperti Kroasia, Rusia, Polandia, dan sebagainya.
Di dekade-dekade terakhir, demografi Kanada menjadi lebih beragam dengan hadirnya imigran-imigran baru, umumnya dari Asia. Mereka banyak yang memulai hidup baru dari bawah: imigran Cina menjadi pedagang, imigran India memenuhi jalanan sebagai supir taksi, dan sebagainya. Tapi seiring berjalannya waktu dan membaiknya taraf hidup masyarakat, kini para imigran (dari Asia) dan warga negara Kanada keturunan Asia telah banyak yang sukses dan berhasil dalam berbagai bidang kehidupan. Banyak yang menduduki jabatan-jabatan vital dan strategis di pemerintahan, bisnis dan industri, hingga militer.
Bagi para bule yang memang sedang terkena imbas krisis ekonomi dunia, khususnya mereka yang berhaluan white-supremacist, kehadiran para imigran terkesan menjadi momok bagi perekonomian Kanada, dan menjadi penyebab mereka kehilangan pekerjaan. Mungkin para imigran cenderung memiliki etos kerja yang lebih baik. Atau mungkin mereka memiliki kompetensi, kapasitas dan kemampuan yang lebih baik.
Tidak ayal, mungkin kedua bule tadi memang sedang bad mood saja, atau sedang mabuk. Tuhan Maha Tahu.
Memang dunia ini jauh dari ideal. Di atas kertas, Kanada tidak mentolerir rasisme danhate speech seperti yang saya alami. Kenyataannya, bule-bule yang berhaluan demikian masih saja berkeliaran di abad kini yang sudah demikian maju. Pun demikian di T`nah Air. Indonesia tidak mentolerir terorisme dan separatisme. Tetapi para teroris dan separatis masih berkeliaran di beberapa daerah.
Jikalau hal ini tidak terjadi secara langsung terhadap saya, mungkin saya akan ‘cuek-bebek’ perihal rasisme ini. Tetapi karena kejahatan ini men-target saya secara langsung, persepsi dan nilai-nilai saya pun berubah. Memang tidak dipungkiri bahwa emosi juga yang ikut membesarkan kemarahan saya. Apakah saya yang salah? Toh saya ini masih manusia biasa, bukan artificial intelligence yang tidak ber-emosi.
POJOK SISWA
Rasisme”
Seperti yang bisa kita lihat, rasisme telah muncul kembali, dan parahnya, kali ini dalam kalangan pelajar. Nah, kali ini saya akan membahas tentang rasisme, terutama dampaknya.
Sebelum kita bahas tentang rasisme, mari kita lihat dulu sebenarnya apa sih definisi RASISME
Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusiamenentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya.
Seperti yang bisa kalian lihat, Rasisme adalah salah satu bentuk pelecehan SARA, dan rasisme yang kuat berdampak fatal terhadap kehidupan, terutama hubungan sosial antar masyarakat. Rasisme telah menjadi faktor pendorong diskriminasi sosial, segregasi dan kekerasan rasial, termasuk genosida, di masa yang lalu. Sekarang (Di indonesia), rasisme hanya terlihat dari peperangan antar suku saja, tapi belakangan ini, telah muncul beberapa orang rasis terhadap AGAMA. Suku, Ras, Agama, antar bangsa, sekarang yang paling berbahaya pastinya Agama. karena di seluruh dunia, AGAMA adalah penyatu sekaligus pemisah, dan bersifat cukup global.
Rasisme bisa dilihat dari berbagai segi. Tingkah laku, seperti menjauhi, mengucilkan, membunuh, merampok yang tidak disukai. Ucapan, bukan hanya secara lisan, tapi terutama tertulis, dan tertulisnya di media massa (Koran, majalah, dll.) dan Jejaringan sosial (Facebook, Twitter, MySpace).
Menyikapi hal ini, kita sebagai pelajar tentunya harus sepenuhnya menghindarinya. Sulit sekali menghilangkan Rasisme setelah kita sudah mengalaminya, karena rasisme biasanya berdasar pada rasa benci, jijik, atau marah. Maka jagalah relasi terhadap sesama dengan baik, bergaulah dengan mereka yang beda suku, ras, atau agama, tapi hindarilah topik-topik tersebut saat berinteraksi. Dengan banyaknya interaksi terhadap berbagai macam orang, kita tentunya akan pelan pelan mengenal tradisi atau budaya mereka, yang sebenarnya baik.
Berikut sebuah artikel mengenai rasisme yang mulai muncul kembali: (oleh catatan harian Bimo)
Ini terjadi kurang lebih 9 hari yang lalu, tepatnya pada malam hari tanggal 7 Oktober 2011, setelah saya menghadiri acara Pasar Malam 2011 di Calgary.
Ketika itu saya membawa beberapa teman baik saya untuk ikut menghadiri acara Pasar Malam tersebut, dengan niatan agar mereka bisa mendapatkan kesan pertama yang baik tentang Indonesia melalui sajian kuliner dan budaya. Dua diantaranya berasal dari Korea Selatan, satu dari Tiongkok, dan satu lagi Chinese-Canadian. Jelas, kami tampak seperti segerombolan orang Asia.
Singkat cerita, setelah puas dengan acara Pasar Malam, kami berlekas pulang ke asrama. Kami ber-5 menunggu di sebuah halte bis. Waktu menunjukkan sekitar pukul 9 malam.
Tiba-tiba, sebuah mobil Hyundai warna putih berisi dua bule paruh baya melintas dan mengarah ke halte bis. Jendela samping dibuka, dan si bule pun berteriak seenaknya, “F**K YOU ASIANS!!!” sambil menodong jari tengahnya di hadapan kami ber-5.
Telinga panas dibuatnya. Ingin rasanya bule itu saya cekik lehernya sampai meminta ampun. Ingin rasanya mobil itu saya remuk dalam-dalam hingga menjadi besi rongsokan. Ingin. Tapi tidak saya lakukan. Tidak bisa saya lakukan.
Tidak cukup disitu, mobil itu memutar balik. Si bule memanjat keluar dari jendelanya, dan mengulangi hate speech nya dengan meneriakkan ungkapan yang sama, sambil tertawa terbahak-bahak. Kami ber-5 tahu diri, dan mendiamkan saja. Saya hanya berharap agar Tuhan berlaku adil bagi kita semua.
Sudah umum diketahui bahwa kondisi ekonomi di Amerika (termasuk Kanada) dan Eropa sedang tidak sehat. Periode 2009 – 2010 menjadi saksi begitu banyaknya warga Kanada dan Amerika Serikat yang diberhentikan dari pekerjaannya, mulai dari pelayan restoran, teller bank, sampai para insinyur dan eksekutif.
Bagi mereka (bule-bule) yang berpendidikan, PHK besar-besaran adalah imbas dari situasi ekonomi dunia yang sedang tidak baik. Bagi sebagian dari mereka yang kurang berpendidikan (sehingga berwawasan sempit), saya berasumsi bahwa mereka menganggap PHK besar-besaran tidak lain disebabkan oleh kehadiran para imigran (termasuk dari Asia) di Kanada.
Tentu tidak semua berpemikiran demikian. Masyarakat Kanada, ketimbang tetangga adidaya mereka, lebih menyadari bahwa masyarakat Kanada pada dasarnya adalah masyarakat imigran. Bule Kanada tidak hanya bermuasal dari para pengungsi Inggris, tetapi juga mereka yang lari dari negara-negara seperti Kroasia, Rusia, Polandia, dan sebagainya.
Di dekade-dekade terakhir, demografi Kanada menjadi lebih beragam dengan hadirnya imigran-imigran baru, umumnya dari Asia. Mereka banyak yang memulai hidup baru dari bawah: imigran Cina menjadi pedagang, imigran India memenuhi jalanan sebagai supir taksi, dan sebagainya. Tapi seiring berjalannya waktu dan membaiknya taraf hidup masyarakat, kini para imigran (dari Asia) dan warga negara Kanada keturunan Asia telah banyak yang sukses dan berhasil dalam berbagai bidang kehidupan. Banyak yang menduduki jabatan-jabatan vital dan strategis di pemerintahan, bisnis dan industri, hingga militer.
Bagi para bule yang memang sedang terkena imbas krisis ekonomi dunia, khususnya mereka yang berhaluan white-supremacist, kehadiran para imigran terkesan menjadi momok bagi perekonomian Kanada, dan menjadi penyebab mereka kehilangan pekerjaan. Mungkin para imigran cenderung memiliki etos kerja yang lebih baik. Atau mungkin mereka memiliki kompetensi, kapasitas dan kemampuan yang lebih baik.
Tidak ayal, mungkin kedua bule tadi memang sedang bad mood saja, atau sedang mabuk. Tuhan Maha Tahu.
Memang dunia ini jauh dari ideal. Di atas kertas, Kanada tidak mentolerir rasisme danhate speech seperti yang saya alami. Kenyataannya, bule-bule yang berhaluan demikian masih saja berkeliaran di abad kini yang sudah demikian maju. Pun demikian di T`nah Air. Indonesia tidak mentolerir terorisme dan separatisme. Tetapi para teroris dan separatis masih berkeliaran di beberapa daerah.
Jikalau hal ini tidak terjadi secara langsung terhadap saya, mungkin saya akan ‘cuek-bebek’ perihal rasisme ini. Tetapi karena kejahatan ini men-target saya secara langsung, persepsi dan nilai-nilai saya pun berubah. Memang tidak dipungkiri bahwa emosi juga yang ikut membesarkan kemarahan saya. Apakah saya yang salah? Toh saya ini masih manusia biasa, bukan artificial intelligence yang tidak ber-emosi.
POJOK SISWA
PROFIL GURU
2. Martinus Eko – Guru PKn (7,8,9)
3. Ignatius Heri Kristiono – Guru Matematika (7)
4. Yohannes Agung – Guru Matematika (8)
5. Martha Sawitri – Guru Matematika (9)
6. Niken Pusporini – Guru Elektro (7,8,9)
7. Kristina – Guru Tabog – Tabus (7,8,9)
8. Tantik – Guru Tabog (7)
9. Itah – Guru Bahasa Indonesia (7)
10. Ignatius Suhari – Guru Bahasa Indonesia (8)
11. Bernadetha T. Meno – Guru Bahasa Indonesia (9)
12. Suriya Atmaja – Guru Komputer (7,8,9)
13. Atik Dyah – Guru Fisika (7,9)
14. Diana – Guru Fisika (8,9)
15. Vincent – Guru O.R (7,8,9)
16. Ratna Dewi – Guru O.R (7,8,9)
17. Wicaksono – Guru KArawitan (7,8,9)
18. Maria Darmadjani – Guru Tari (7,8,9)
19. Andre, Evelyn, Dino – Tata usaha
20. Lucia Dewinusantara - Guru Biologi (7)
21. Margaretha Sri Rahayu - Guru Biologi (8,9)
22. Nunik Dwi H. – B.K
23. Benediktus Kusdinarto – B.K
24. Agusta – B.K
25. Yakobus Weruin – Guru Musik (7,8,9)
26. Ken Mahyharani – Guru Bahasa Inggris (8,9)
27. Dinda – Guru Bahasa Inggris (7)
2. Martinus Eko – Guru PKn (7,8,9)
3. Ignatius Heri Kristiono – Guru Matematika (7)
4. Yohannes Agung – Guru Matematika (8)
5. Martha Sawitri – Guru Matematika (9)
6. Niken Pusporini – Guru Elektro (7,8,9)
7. Kristina – Guru Tabog – Tabus (7,8,9)
8. Tantik – Guru Tabog (7)
9. Itah – Guru Bahasa Indonesia (7)
10. Ignatius Suhari – Guru Bahasa Indonesia (8)
11. Bernadetha T. Meno – Guru Bahasa Indonesia (9)
12. Suriya Atmaja – Guru Komputer (7,8,9)
13. Atik Dyah – Guru Fisika (7,9)
14. Diana – Guru Fisika (8,9)
15. Vincent – Guru O.R (7,8,9)
16. Ratna Dewi – Guru O.R (7,8,9)
17. Wicaksono – Guru KArawitan (7,8,9)
18. Maria Darmadjani – Guru Tari (7,8,9)
19. Andre, Evelyn, Dino – Tata usaha
20. Lucia Dewinusantara - Guru Biologi (7)
21. Margaretha Sri Rahayu - Guru Biologi (8,9)
22. Nunik Dwi H. – B.K
23. Benediktus Kusdinarto – B.K
24. Agusta – B.K
25. Yakobus Weruin – Guru Musik (7,8,9)
26. Ken Mahyharani – Guru Bahasa Inggris (8,9)
27. Dinda – Guru Bahasa Inggris (7)
Rabu, 24 Oktober 2012
JRBL SANTA MARIA SURABAYA
13 Oct
Final Perdana Sanmar
Putri Cari Juara Baru
Tidak hanya partai putra, peta persaingan tim putri di Junio
JRBL 2012 Surabaya Series benar-benar sulit ditebak. Di antara
sekolah-sekolah yang namanya terpampang di Hall of Fame Champion DBL
Junior Girls, tidak ada satu pun yang lolos ke final. Peluang mencetak
sejarah baru sama-sama dimiliki dua tim putri yang menang dalam laga
semifinal kemarin (8/10). Mereka adalah SMP Vita Surabaya dan SMP Santa
Maria Surabaya.Kejutan datang pada game pertama kemarin. Tim putri SMP Vita Surabaya berhasil mengalahkan jawara bertahan tahun lalu, SMP Santa Agnes Surabaya, dengan skor akhir 38-34. Hasil tersebut memastikan partai putri mencari jawara baru tahun ini.
Baik Vita -sebutan SMP Vita Surabaya- maupun Sanmar -sebutan SMP Santa Maria 1 Surabaya- belum pernah merasakan panasnya aura final. Keduanya mempunyai kesempatan 50:50. Dengan kekuatan berimbang, tentu pertandingan akan menegangkan.
Vita patut berbangga hati. Sebab, lawan mereka kemarin, SMP Santa Agnes, adalah tim dengan track record yang baik dan materi pemain yang kuat. Setelah berhasil merebut bola jump ball, Vita yang dimotori sang kapten, Christine A. Tjundawan, langsung mencetak poin pertama dalam waktu kurang dari 10 detik.
Skor dua kubu saling kejar pada kuarter pertama. Di menit kelima, Jessica Angela, guard Stag, melakukan tembakan three point. Tidak lama setelah itu, Stag berhasil membalik kondisi melalui layup dari sang kapten Evelyn Gea Pradinda dengan skor 4-3 untuk keunggulan Stag. Kekuatan imbang dua tim yang berbeda karakter tersebut menutup kuarter pertama dengan skor 10 sama.
Vita memang terlihat lebih unggul. Tidak hanya kuat dalam segi offense, mereka juga ketat dalam segi defense. Beberapa kali bola Stag harus turnover. Di kuarter kedua, pergerakan Stag menurun. Sampai kuarter terakhir, Stag tetap tidak bisa membalik kondisi. Vita pun menang dua bola dengan skor akhir 38-34.
“Mengambil waktu time out adalah salah satu strategi saya agar lawan kehilangan momentum untuk kembali bersemangat. Saya sangat puas dengan permainan anak-anak hari ini. Mereka bisa mengeksekusi instruksi yang saya berikan dengan baik. Bila performa anak-anak seperti ini terus, kami yakin bisa meraih champion besok,” ucap Sandy Sugiono, pelatih Vita.
Melawan Sanmar -sebutan SMP Santa Maria 1 Surabaya- besok, Sandy menyatakan tidak akan banyak mengubah strategi. Mereka tetap mengganti-ganti pola zone defense, yakni 2-1-2, 2-3 dan 1-2-2.
Sementara itu, Sanmar kemarin dengan gagah memenangkan pertandingan semifinal melawan SMP Angelus Custos 1 Surabaya. Skor akhir keduanya terpaut jauh, yakni 56-23 untuk kemenangan Sanmar.
AC 1 -sebutan SMP Angelus Custos 1 Surabaya- memang terlihat tidak menguasai ritme pertandingan sejak kuarter pertama dimulai. Finishing dari pemain-pemain AC 1 cukup buruk dan membuat mereka tertinggal banyak poin.
“Ini rekor pertama Sanmar berhasil melaju hingga final party. Teamwork kami sangat terlihat hari ini, tapi kami kurang tenang sehingga banyak melakukan fouled dan banyak tembakan yang meleset. Dulu saya pernah melawan Christine (kapten Vita, Red) saat kompetisi SD di Stag Cup. Pada saat itu, saya kalah. Bersama dengan tim saya, kali ini saya akan membalas kegagalan tersebut,” ucap Tania Clarissa, kapten Sanmar.
Dua tim tersebut memiliki catatan yang bagus. Tahun lalu Vita berhasil melaju hingga babak big eight. Sementara itu, Sanmar tahun lalu juga melaju hingga babak big eight dan pernah mencapai fantastic four pada 2009
FASILITAS DI SANTA MARIA SURABAYA
1. Kelas ber AC
2. Peralatan pembelajaran Multimedia
3. Laboratorium Bahasa,
4. Fisika, Biologi, Komputer
5. Bengkel Seni
6. Ruang Keterampilan Tata
7. Busana & Tata Boga
8. Ruang Keterampilan Elektronika
9. Ruang Konseling
10. Ruang/Sanggar Tari
11. Ruang & peralatan Karawitan
12. Studio Musik (Alat band,Orkestra, Keroncong)
13. Ruang Doa dan Pengumuman
14. Sarana olah raga in door maupun out door
15. Kantin untuk Siswa
16. Koperasi Siswa
17. Tempat belajar diluar kelas dengan Free Wifi
18. Aula, UKS, Perpustakaan
Semua fasilitas ini sangat membantu mengembangkan pembelajaran anak. :D
1. Kelas ber AC
2. Peralatan pembelajaran Multimedia
3. Laboratorium Bahasa,
4. Fisika, Biologi, Komputer
5. Bengkel Seni
6. Ruang Keterampilan Tata
7. Busana & Tata Boga
8. Ruang Keterampilan Elektronika
9. Ruang Konseling
10. Ruang/Sanggar Tari
11. Ruang & peralatan Karawitan
12. Studio Musik (Alat band,Orkestra, Keroncong)
13. Ruang Doa dan Pengumuman
14. Sarana olah raga in door maupun out door
15. Kantin untuk Siswa
16. Koperasi Siswa
17. Tempat belajar diluar kelas dengan Free Wifi
18. Aula, UKS, Perpustakaan
Semua fasilitas ini sangat membantu mengembangkan pembelajaran anak. :D
Langganan:
Postingan (Atom)